Lapan siap membantu dalam upaya membantu ditemukannya pesawat Air Asia QZ8501 melalui teknologi antariksa. Berdasarkan perolehan data satelit MTSAT-2 pada 28 Desember 2014 pukul 04.00 hingga 09.00 WIB, menunjukkan adanya awan comulunimbus di lokasi hilangnya kontak pesawat. Awan tersebut berpotensi menimbulkan hujan lebat.
Hal yang sama juga ditunjukkan oleh satelit Terra. Data satelit memperlihatkan adanya liputan awan yang luas di lokasi hilangnya kontak pesawat.
Untuk mencari keberadaan pesawat, Lapan juga melakukan akuisisi data penginderaan jauh beresolusi tinggi dari satelit PLEIADES 1A dan 1B serta SPOT 6 dan 7. Dengan menggunakan satelit beresolusi tinggi tersebut diharapkan objek yang terdapat di permukaan laut dapat terlihat dengan baik. Lapan melakukan akuisisi data tersebut mulai pada 29 Desember 2014 hingga 7 Januari 2015.
Selain menggunakan satelit berbasis optik tersebut, Lapan juga memanfaatkan satelit berbasis sensor, TerraSar-X. Saat ini, Lapan sedang menunggu akuisisi satelit radar tersebut, yang dijadwalkan pada 31 Desember 2014.
Untuk membantu pencarian pesawat, Lapan juga menyediakan data-data citra sebelum kejadian hilangnya kontak pesawat tersebut.
Berikut hasil pengolahan citra di wilayah hilangnya kontak pesawat. Terlihat terdapat liputan awan di wilayah tersebut.

Citra Satelit Terra menampilkan kondisi sekitar dua setengah jam setelah Air Asia QZ8501 hilang kontak. (Sumber: NASA)
Kondisi sekitar wilayah hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 dari satelit Landsat-8.

Rencana akuisisi data resolusi tinggi PLEIADES 1A dan 1B serta SPOT 6 dan 7 pada 29 Desember 2014 hingga 7 Januari 2015

Lokasi pengolahan data setelah kejadian (PLEIADES, 29 Desember 2014)
