Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto mengunjungi Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lapan di Pekayon, Jakarta Timur, Kamis (5/6). Kunjungan yang dilakukan oleh 46 mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Perencanaan Sumber Daya Lahan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan.
Menurut Ketua Program Studi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Dr. Muhammad Rif’an, kunjungan ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh wawasan ilmu tentang teknologi dan aplikasi penginderaan jauh yang dimiliki Lapan selain itu juga untuk melihat lebih dekat fasilitas Lapan.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Bidang Bank Data Penginderaan Jauh Lapan, Rubini Jusuf, memaparkan mengenai Undang-undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Ia menjelaskan bahwa Lapan mempunyai tugas dan fungsi sebagai pengendali data citra satelit dan pengembangan infrastruktur stasiun bumi untuk kegiatan penginderaan jauh.
Apa itu penginderaan jauh? Rubini mengatakan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau fenomena, melalui perolehan data dengan suatu alat atau sensor tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji. Data penginderaan jauh tersebut kemudian diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan.
Lebih lanjut Rubini menjelaskan, cara kerja penginderaan jauh yaitu dengan menempatkan satelit yang mengorbit bumi. Contoh satelit penginderaan jauh yaitu satelit Terra, Landsat, SPOT5, SPOT 6, Aqua, LCDM, NOAA. Di Lapan, data satelit tersebut diterima stasiun bumi penginderaan jauh di Parepare, Sulawesi Selatan, dan Jakarta.Selanjutnya, data tersebut disimpan dan didistribusikan ke pengguna sesuai dengan Kepputusan Presiden No. 6 Tahun 2012 tentang aturan pendistribusian data citra satelit resolusi Tinggi.