LAPAN semakin menggiatkan kerja sama dengan universitas-universitas yang baru berdiri di Indonesia. Tujuannya adalah memaksimalkan peran sains dan teknologi antariksa demi kemandirian bangsa, karena tantangan diseminasi keantariksaan saat ini hingga ke daerah disadari tidak dapat dilakukan LAPAN sendiri.
Rabu (06/10), di Kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA,) Lampung Selatan, telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara LAPAN dengan ITERA. Kegiatan ini bertepatan dengan Dies Natalis ke-2 ITERA. ITERA adalah sebuah perguruan tinggi negeri dengan bidang keilmuan khusus teknologi yang pertama di Pulau Sumatera. Meskipun baru dua tahun berdiri, ITERA mempunyai cita-cita untuk menjadi kampus yang mandiri dan dapat sejajar dengan ITB (yang juga merupakan induk ITERA) dalam 20-25 tahun mendatang.
Pihak ITERA menyadari bahwa masih banyak yang perlu dikejar dalam pembanguan di seluruh bidang di Pulau Sumatera, khususnya Lampung. Itu semua sangat membutuhkan kemajuan teknologi. Maka Pihaknya berusaha berperan serta secara aktif dengan menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, antara lain LAPAN, LIPI, BMKG, dan ITB, yang juga menandatangani naskah perjanjian pada kesempatan ini.
Penandatanganan MoU ini adalah langkah pertama dalam kerja sama LAPAN-ITERA, yang akan segera disusul dengan implementasinya. LAPAN dapat berperan dalam pengembangan infrastruktur, khususnya sumber daya manusia.
Dies Natalis ke-2 ITERA, dengan semboyan “Center of Excellence for Sumatera”, berhasil menarik perhatian yang tinggi dari khalayak, terbukti dengan hadirnya Gubernur Lampung, Muh. Ridho Ficardo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Moch. Basoeki Hadimoeljono, dan Ketua MPR, Dr. Zulkifli Hasan, serta para bupati di wilayah Provinsi Lampung, yang berkomitmen ikut mendukung kemajuan ITERA.