Planetarium mini, lomba foto hilal dan keantariksaan, kuis antariksa, serta berbagai macam peragaan sains, dan perlombaan lainnya mewarnai Festival Sains Antariksa (FSA) 2017 kali ini. Festival ini berlangsung di LAPAN Bandung, Jl. Dr. Djundjunan No. 133 Bandung, Sabtu (7/10). Dalam laporan Ketua Panita FSA 2017, Eli Eliyani mengatakan, LAPAN mendukung World Space Week yang berlangsung tanggal 4-10 Oktober 2017. Untuk tema sekarang “Exploring New Worlds in Space” fokus pada penjelajahan manusia dan robot di luar angkasa.
Dalam sambutannya, Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin menjelaskan sejarah World Space Week yang dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1999. Untuk itu, ia menuturkan, LAPAN wajib meningkatkan kepedulian publik terhadap keantariksaan. Sebab, teknologi informasi dan antariksa sudah mengakar rumput hingga ke individu.
“Sekarang tiap orang memiliki minimal satu ponsel. Kalau ponsel tersebut tertinggal rasanya separuh nyawa hilang. Ketergantungan terhadap teknologi antariksa, baik satelit, Global Positioning System atau GPS, dan sebagainya, tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Ia juga menjelaskan tentang peristiwa gerhana matahari, astronot, prinsip kerja satelit, perpindahan wahana antariksa menggunakan cambukan gravitasi, sejarah satelit LAPAN, serta pemaparan Rencana Induk (Renduk) Keantariksaan 2040. Menurutnya, Indonesia harus memiliki bandar antariksa (spaceport) sendiri agar bangsa ini bisa maju dan mandiri.
Kegiatan ceramah dihadiri oleh narasumber yang pada jamannya sangat fenomenal sebagai satu-satunya astronot Indonesia, yaitu Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Ceramah juga menghadirkan pakar astronomi ITB, Dr. Endang Soegihartini. Pratiwi saat ini dikenal sebagai peneliti mikrobiologi. Ia menyampaikan pengalamannya saat mengikuti seleksi menjadi astronot, mewakili Indonesia di National Aeronautics and Space Administration (NASA) bersama Taufik Akbar. Sedangkan Endang memaparkan Space Resources yang sedang hangat diperbincangkan oleh negara-negara maju dalam eksplorasi antariksa ITB.
Sejumlah layanan dan data hasil litbang LAPAN juga dikenalkan kepada pengunjung melalui sajian pameran. Pengunjung sangat antusias, sebab dapat melihat secara langsung berbagai macam hasil litbang LAPAN yang ditampilkan melalui metode diseminasi oleh para peneliti.
Dari kiri-kanan : Dr. Endang Soegihartini (ITB), Clara Y. Yatini (Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN), Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono (Astronot Indonesia), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin (Kepala LAPAN), Afif Budiyono (Deputi Bidang Sains LAPAN).