“Arsip merupakan bagian penting dari pertanggungjawaban lembaga perlu dikelola dengan baik khususnya yang berkaitan dengan hasil litbangyasa LAPAN. Saat ini LAPAN sedang membangun obsevatorium nasional terbesar di Asia Tenggara untuk itu arsip yang bersifat fasilitatif dan substantif harus dijaga dengan baik mulai dari dokumen perencanaan, keuangan, dan pembangunan. Dokumen ini tidak boleh hanya sekedar menjadi dokumentasi pribadi atau dokumen unit kerja tetapi juga harus menjadi arsip yang sangat bernilai di tingkat nasional. Hal ini juga berlaku untuk seluruh hasil litbangyasa LAPAN seperti pesawat N219, pesawat tanpa awak, roket, satelit LAPAN, dan pengelolaan data citra satelit”.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin saat memberikan sambutannya pada pembukaan Rakornas Kearsipan LAPAN 2019 di Ruang Indriya Bhuwana, Pustekdata LAPAN, Pekayon (3/07). Hadir dalam Rakornas ini seluruh Pejabat eselon I, II, III, Kepala Balai, Kabid Diseminasi, Kabag Administrasi, Struktural, dan perwakilan arsiparis di lingkungan LAPAN.

Rakornas Kearsipan 2019 ini mengambil tema “Arsip Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan Penerbangan dan Keantariksaan LAPAN Sebagai Pertanggungjawaban Lembaga”. Dalam laporannya Kepala Biro KSHU Chrisdewanto menyampaikan bahwa Rakornas ini bertujuan meningkatkan komitmen para pimpinan dan pejabat fungsional arsiparis di LAPAN terhadap pengelolaan kearsipan sesuai dengan peraturan, meningkatkan kesadaran dalam menyelamatkan arsip hasil litbangyasa di bidang penerbangan dan antariksa serta untuk mengelola arsip hasil Litbangyasa di LAPAN.

Prof Thomas juga menyampaikan dalam Renstra 2020 – 2024 visi LAPAN adalah sebagai sektor penggerak pembangunan berbasis penerbangan dan antariksa, untuk mendukung visi tersebut ada 5 sistem nilai yang perlu dipegang oleh seluruh pegawai LAPAN yakni Berorientasi kepada pengguna, Akuntabel, Integritas, Inovatif dan Kolaboratif . Thomas juga memberikan semangat dengan slogan baru LAPAN yakni “LAPAN Unggul Indonesia Maju, LAPAN Melayani Indonesia Mandiri, Berinovasi, dan Berkolaborasi”.

Dalam Rakornas ini turut mengundang berbagai narasumber antara lain Dr Kandar , Deputi Preservasi ANRI yang membahas mengenai pentingnya melakukan pengelolaan dan penyelamatan arsip litbangyasa, sementara itu Rudi Anton selaku Kepala Pusat Akreditasi ANRI dalam pemaparannya mengingatkan bahwa “Arsip milik negara adalah arsip yang berasal dari lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan negeri , BUMN dan BUMD termasuk arsip yang dihasilkan dari semua kegiatan yag dilakukan oleh pihak - pihak yang didanai oleh sumber dana negara”.

Di akhir acara Kepala Biro KSHU, Chrisdewanto mengajak seluruh pejabat yang hadir untuk menandatangani hasil kesepakatan bersama terkait dengan komitmen dalam pengelolaan kearsipan di lingkungan LAPAN.