LAPAN melaksanakan pengamatan hilal di berbagai lokasi, yaitu di Agam Sumatera Barat, Pontianak Kalimantan Barat, Kep. Seribu DKI Jakarta, serta di Pasuruan Jawa Timur pada Rabu, 1 Agustus 2019. Kegiatan pengamatan hilal oleh LAPAN bertujuan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabil bulan dalam rangka rukyatul hilal Bulan Zulhijah 1440 H. Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabil bulan dilakukan setelah matahari terbenam, dan sabit yang tampak setelah Matahari terbenam disebut sebagai hilal.
Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan (BPAA) LAPAN Agam, Syafrijon mengatakan bahwa LAPAN Agam melaksanakan kegiatan Rukyatul Hilal Zulhijah 1440 H yang diselenggarakan oleh (Kantor Wilayah) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat. Pengamatan mengambil lokasi di Shelter Nurul Haq Jondul IV Parupuk Tabing, Padang. Bergeser ke barat, BPAA LAPAN Pontianak sendiri melaksanakan Rukyatul Hilal 1 Zulhijah 1440 H di Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. LAPAN juga melakukan pengamatan penentuan hilal 1 Zulhijah 1440 H di Pulau Karya, Kepulauan Seribu DKI Jakarta bekerja sama dengan Jakarta Islamic Center, Peneliti Muda Dr. Rhorom Priyatikanto hadir untuk melakukan pengamatan didampingi tim dari Pusat Sains Antariksa LAPAN.
Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan menggandeng BPAA LAPAN Pasuruan melaksanakan agenda rutin Rukyatul Hilal Awal Zulhijah. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 55 orang yang terdiri dari pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangil Pasuruan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Pasuruan, Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Pasuruan, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta, Komunitas Astronomi, dan warga sekitar.
Dalam sambutan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan yang diwakili oleh Penyelenggara Syariah, H. Saad Al Fatih, menyampaikan terima kasih yang luar biasa kepada BPAA LAPAN Pasuruan. “Peran LAPAN Pasuruan, sebagai salah satu titik lokasi Rukyatul Hilal sejak 2016 masih tetap direkomendasikan karena lokasi LAPAN Pasuruan yang strategis, mudah dijangkau, serta fasilitas yang memadai”, ujarnya.
Sebagai titik lokasi, hal ini membuat para pengamat hilal di BPAA Pasuruan harus terus meningkatkan kemampuannya, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Kepala BPAA LAPAN Pasuruan Dian Yudha Risdianto, S.T., M.T. “Kegiatan pengamatan ini harus terus ditingkatkan, agar kemampuan para pengamat semakin terasah dan terlatih agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal”. LAPAN bertugas menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada Pemerintah yang berwenang (Kementerian Agama) sebagai masukan.
